√ Mendekap Rindu Dalam Doa - Ilhamsadli.com

Mendekap Rindu Dalam Doa



Yang merasa sunyi itu adalah jiwa.
Sebab rasa rindu yang mendera.
Tak ada penawarnya kecuali sebuah pertemuan dalam cinta.
Bila rindu yang terpendam telah bersenandung, ke mana para pecinta harus melabuhkan segala rasa?
Apakah pada puisi, syair, ataukah pada cerita romantis para penulis? Tidak. Semua tidak bisa mewakili hati yang dipenuhi kerinduan.
(Halil Ghibran)


Cinta yang suci kemudian tumbuh menjadi rindu itu layaknya hujan turun membasahi bumi gersang, lalu tumbuhlah biji-bijian hingga berbuah manis. Namun ketika cinta yang keliru bukan seperti hujan tetapi seperti api membakar kayu hingga habis, hanya kan menyakitkan saja. Tidak ada yang bisa menghindar dari dekapan rindu memang, karena rindu itu datang ketika kita sangat menginginkan sesuatu untuk dimiliki.

Karena persoalan rindu adalah persoalan dari setiap insan, apalagi untuk dia yang dimabuk cinta. Hingga perpisahan sebentar saja sudah cukup memumpuk dan membuahkan rindu menjadi sesak di dalam dada. Kita tentunya sudah tak asing dengan rindu, entah rindu untuk orang tua, kekasih, sahabat. Namun begitulah rindu, tiada akan terobati kecuali oleh sebuah pertemuan dua insan yang saling merindu.

Akan tetapi, pertemuan hanyalah obat bagi dia yang mengasihi insan yang nyata. Lalu kemudian bagaimana jika kita merindukan seseorang yang entah dimana, siapa dan sedang apa disana. Ya, dialah tulang rusuk yang belum kita temukan (bagi yang belum menemukan). Mungkin aneh untuk sebagian orang dengan dia yang merindukan tanpa tahu nama, rupa dan dimana kekasihnya berada. Tetapi rindu yang demikianlah adalah rindu murni nan suci tanpa ada tambahan gula nan membuat ia tampak manis.

Rindu seperti ini seperti layaknya bunga yang menarik pehatian kumbang, namun jika tidak dibendung bisa jadi menjadi senjata mematikan sehingga menjerumuskan dalam jurang kenistaan. Maka dari itu hal yang perlu dilakukan adalah dengan menata hati sedemikian rupa hingga tidak salah dalam memaknai dan memberikan cinta.

Mendengar banyak kata rindu dalam pembahasan kali ini, seolah menggambarkan kebahagiaan yang begitu indah. Yakni sebuah pertemuan ketika badai rindu hadir dalam diri. Moment yang paling dinantikan oleh dia yang lama jauh dari sisi kekasihnya.

Dari mana asal muasal rindu? Jawabannya adalah rindu adalah buah dari cinta. Dan cinta mencintai adalah fitah manusia, karena penciptaan manusia adalah sebuah cinta. Namun yang sering terjadi adalah fitrah tak lagi menjadi fitrah melainkan lebih banyak terlihat sebagai fitnah. Padahal islam mengatur dan memberikan petunjuk bagaimana cara memanage hati agar fitrah tidak menjadi fitnah.

Maka bila jatuh cinta, tidak ada obatnya selain menikah. Apabila dirasa belum siap, pilihannya adalah menyembunyikan rasa itu dengan mendekatkan diri dengan sang Maha Pecinta Allah SWT. Karena bila tidak demikian, bersiaplah untuk mendapatka kekecewaan. Cinta itu suci, jadi haruslah di jaga fitrahnya. Bukan dengan luapan nafsu tak berbatas, namun dengan akad nikah. Ahmad Rifai Rifan pernah bilang “Tak akan pernah patah hati orang yang menjadikan Allah sebagai cinta pertamanya.

Bila sedang rindu lalu tak bisa bersua, maka dekaplah ia yang kita rindu dalam do’a penuh cinta. Karena dengan menitipkan rindu pada Sang Maha Penuh Cinta, dijamin rindu itu akan terawat indah dan berbuah manis. Namun apabila tidak dititipkan pada Allah, maka ditakutkan membaranya rindu akan menjerumusakan dalam jurang kenistaan melalui zina. Na’udzubillah. Sedangkan zina sendiri adalah salah satu dosa besar dalam Islam. 

Satu hal mendasar yang perlu kita pahami adalah mengenai penciptaan manusia yang berpasang-pasangan, bahkan dibuat mendetail dalam An-Nur ayat 26.
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuanperempuan yang keji (pula), sedangkan perempuanperempuan yang baik untuk lelaki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).

Untuk itu, tetaplah fokus pada tujuan utama kita pabila belum dirasa siap untuk merayakan cinta. Biarlah kita dekap orang yang kita rindukan dalam do’a agar cinta dan rindu tetap suci dan murni.

Semoga Allah melindungi kita semua dari rasa rindu yang menjerumuskan dala jurang kenistaan, dan semoga kita semua diberikan jodoh yang salih dan mensalihkan serta shalihah dan menshalihahkan. Agar suatu saat, kita mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya di surga. 

Autor: Assadli
Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

Belum ada Komentar untuk "Mendekap Rindu Dalam Doa"

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink