√ Maafkan Ketidakpedulian Ini Duhai Ukhty - Ilhamsadli.com

Maafkan Ketidakpedulian Ini Duhai Ukhty

Maafkan Ketidakpedulian
Ilhamsadli.com,- Banyak orang beranggapan bahwa ketidakpedulian ini nantinya akan berakibat pada susahnya mendapatkan seseorang yang siap diajak hidup bersama. Karena banyak orang bilang bahwa wanita sangat suka dipedulikan, diperhatikan walaupun itu adalah hal yang sederhana. Sesederhana menyapanya ketika bertemu atau sekedar mendengarkan ketika ia berucap tentang keluh kesahnya. Walaupun tidak sedikit juga yang tidak menyukai kepedulian serta perhatian itu, karena pada dasarnya mereka menginginkan yang serius bukan sekedar mengumbar ketidak pastian.

Maafkan aku duhai ukhty atas ketidakpedulianku. Bukan bermaksud sombong atau sok suci, hanya saja ketakutanku jika kepedulianku hanya akan menjebakmu dalam angan-angan semata. Aku tahu bahwa hati wanita itu mudah untuk disentuh, bahkan hanya dengan perhatian.

"Jangan pernah sesekali kau sentuh hatinya jika kau belum siap untuk menikahinya, karena wanita itu rapuh dan lelaki dengan cintalah yang akan menguatkan dirinya"

Opini banyak orang hampir sama yakni bahwa keakraban serta perhatian akan mampu menumbuhkan cinta dalam dua insan. Kadang aku ingin menepis anggapan banyak orang mengenai tidak peduli bukan berarti tak cinta, namun sulit untuk memberikan dalih yang tepat. Namun masih menjadi sebuah alasan untuk menggunakan kata-kata dari seorang penyair cinta Kahlil Gibran. Kahlil Gibran kala itu berhasil merangkum kata mengenai cinta.

"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Bukan. Cinta itu adalah anak dari kecocokan jiwa. Selama kecocokan jiwa itu tiada, maka cinta tidak akan hadir walaupun dalam hitungan tahun bahkan milenia"

Jika menelaah kata demi kata dari seorang Kahlil Gibran, maka tanda tanya besar mengenai kecocokan jiwa itu seperti apa. Rasulallah Saw menjelaskan bahwa ruh itu dijadikan seperti dalam satu kesatuan. Mereka yang saling mengenal akan mudah untuk saling terpaut, terkait dan bersepakat. Dan yang saling mengingkari serta tidak mengenal diantaran mereka maka mudah sekali untuk mereka saling berselisih.

Maka maafkan daku atas ketidakpedulian ini. Tak peduli bukan berarti tak ada rasa, hanya saja rasa itu aku simpan rapi hingga tak muncul ke permukaan. Semuanya terhalang oleh indahnya Syari'at duhai ukhty. Biarkan saja rasa itu tetap tersimpan rapi seperti mutiara di dasar laut yang tetap putih dan suci. Lalu ketika saatnya tiba nanti, mutiara bisa di jadikan perhiasan bahkan bisa menjadi lebih berharga dari batu permata bahkan mungkin intan berlian. 

Sembari menunggu tibanya waktu, maka tetaplah Bersabarlah Dalam Penantian duhai ukhty. Biarkan penantianmu menjadi penguat dirimu ketika nanti tiba masanya kita bertemu di ujung penantian. Harapanku, ketika sebelum pertemuan itu tiba tetaplah engkau menjadi mawar merah dengan kuncupnya. Lalu indah merekah saat Dia isyaratkan padaku.

Duhai ukhty, sekali lagi maafkan atas ketidakpedulian ini yang sebenarnya bukan tak peduli. Namun penantian akan menghadirkan rindu dan tak akan terobati rasa rindu tanpa sebuah pertemuan. Maka sementara Dekaplah Rindu itu Dalam Do'a, biarkan langit menggemakan betapa kita merindukan sebuah pertemuan. Mari kita Bersama Saling Menjaga Pandangan demi mendapatkan manisnya cinta dan indahnya rasa rindu. Tidakkah kita ingin kisah yang indah? Karena pada hakikatnya cinta yang suci akan menumbuhkan rindu seperti rintik hujan membasahi bumi, kemudian tumbuh biji-bijian hingga berbuah manis.

Yakinlah ukhty, bahwa ketidakpedulian ini punya maksud baik kedepannya. Tak usah kita risaukan soal pertemuan atau dan takdir untuk bersama. Bukankah semua tercipta saling berpasang-pasangan, dan diciptakan untuk saling melengkapi. Maka sudah seharusnya kita tidak sibuk untuk mencari tetapi lebih sibuk untuk menjadi. Karena Jodoh Itu Soal Pilihan, pilihan untuk mendapatkan yang terbaik atau menjadi yang terbaik. Wallahu a'lam...

Salam Litarsi...
Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

9 Komentar untuk "Maafkan Ketidakpedulian Ini Duhai Ukhty"

  1. Cieeee, buat siapa nih hihihihi

    BalasHapus
  2. Oh.. jadi gitu ya kak makna tidak peduli ^^ keren nih!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuek dari sudut pandang yang berbeda :D

      Hapus
  3. Semoga ukhty yang baca langsung turun ke bumi lagi ya, hihihi

    BalasHapus
  4. Bukan ketidakpedulian, justru itulah sebentuk penghormatan dan pemuliaan atas perempuan. Bahkan pada dua orang yang saling mencintai, keterdiaman adalah cara yang paling indah meniti takdir masing-masing.

    BalasHapus
Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink