√ Bulan, Bintang, Gelap Malam Dan Dunia Literasi - Ilhamsadli.com

Bulan, Bintang, Gelap Malam Dan Dunia Literasi

Ilhamsadli.com,- Jika sahabat diminta untuk memilih antara bulan, bintang dan gelap malam? mana yang aka sahabat pilih? Tidak perlu sahabat jawab disini, cukuplah jawab didalam hati. Jika diumpamakan dunia literasi itu seperti ketiga pilihan tadi, yakni bulan, bintang dan gelap malam. Namun persaingan dalam dunia literasi semakin meningkat pesat, dibuktikan dengan munculnya penulis-penulis naik daun melalui wattpad, status facebook, atau media-media lainnya. Sehingga mereka yang tak mampu bersaing harus siap untuk tertinggal jauh. Setiap orang ingin menjadi bintang, bulan yang bersinar indah di gelapnya malam. Inilah yang kemudian memunculkan para penulis-penulis baru dengan menyandang pemilik buku best seller.
Bulan, Bintang dan Gelap Malam
Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah siapa bulan, bintang dan gelap malamnya?

Bulan, Bintang dan Gelap Malam

Dalam sebuah organisasi kepenulisan, akan selalu kita temukan mereka-mereka yang memiliki sifat layaknya bulan, bintang maupun gelap malam. Bulan adalah mereka yang ingin menjadi orang sukses tanpa memperdulikan mereka-mereka  yang berada disekelilingnya. Bintang adalah mereka yang tumbuh bersama dan mencapai sebuah kesuksesan bersama. Tetapi Gelap Malam adalah mereka yang meluangkan waktu, tenaga dan usaha untuk mensukseskan mimpi seorang dengan sifat bulan dan bintang.

Jika diibaratkan sebuah organisasi, maka gelap malamnya seorang penulis adalah organisasi kepenulisan. Dan mereka yang meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk memajukan organisasi itu adalah bagian gelap malam. Forum Lingkar Pena adalah organisasi yang mengorganisir para penulis untuk melangkah bersama memajukan dunia literasi, meningkatkan minat literasi masyarakat. Jangan egois hanya untuk menjadi bulan atau bintang, tetapi sesekali jadilah gelap malam. Karena bulan yang rupawan dan bintang indah gemerlapan tak akan seelok itu jika tanpa gelap malam. Kendati demikian, ketiga unsur ini haruslah saling melengkapi untuk bisa mencapai satu tujuan bersama yakni keindahan suasana malam. 

Ketiga tiga unsur ini berjalan beriringan jangan harap perjuangan berkahir begitu saja, karena akan selalu ada cobaan dan ujian yang lebih besar. Cobaan dan ujian itu muncul dalam sebuah problema dimana minat baca atau melek literasi masyarakat rendah. Hal ini nyata-nyata terlihat dari sekian banyak orang yang menyebarkan berita yang hoax, tanpa mereka membaca berita tersebut terlebih dahulu. Dan bisa dibayangkan dari sekian banyak pengguna sosial media, hanya sebagian orang saja yang membaca sebelum menyebarkan berita tersebut. Lalu masyarakat awam akhirnya membaca berita tersebut kemudian terbawa atau terpancing oleh kebohongan dalam berita itu. Alhasil kepercayaan masyarakat akan dunia literasi menurun.

Pada suatu momen, teknologi digital hampir menyita keseluruhan kegiatan masyarakat. Nammun masih menjadi sebuah tantangan besar untuk jangan sampai masyrakat awam termakan isu-isu tidak benar dengan semakin majunya teknologi, hingga kian lama toko buku sepi pembaca, media cetak tidak lagi mencetak, dan alhasil buku mulai ditinggalkan. Memang tidak bisa kita tampihkan akan terjadi hal demikian, namun sebagai seorang pelopor bukan pengekor, kita harus tetap mencerdaskan masyarakat dengan menyuguhkan tulisan-tulisan yang baik, santun dan tentunya berisi. 

Problematika Dunia Literasi

Permasalahan terbesar dalam dunia literasi adalah kuragnya minat membaca masyarakat. Oleh karenanya, sebagai salah satu elemen masyarakat mari kita fikirkan bersama lalu merumuskan permasalahan tersebut hingga akhirnya menemukan sebuah jawaban dari permasalahan tersebut. Menurut Central Connecticut State University belum lama ini telah merilis sebuah hasil riset tentang tingkat literasi yang berkembang di 61 negara. Di antara 61 negara tersebut, Indonesia menempati peringkat kedua dari bawah. Masalah literasi adalah masalah penting untuk segera diselesaikan, karena jika dalam kurun waktu beberapa tahun saja literasi kita terus menurun maka berisplah kita jauh tertinggal dari bangsa lain. 

Sekian dulu sedikit bahasan berupa opini mengenai bulan, bintang dan gelap malam serta dunia literasi. Semoga artikel ini menjadi sebuah renungan untuk kita agar membantu pemerintah membangun karakter bangsa melalui media. 

Terima Kasih sudah bersedia membaca, Silahkan share untuk kita sama-sama bergerak menemukan solusi terbaiknya. 

Salam Literasi...
Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

Belum ada Komentar untuk "Bulan, Bintang, Gelap Malam Dan Dunia Literasi"

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink