√ Mengenal Pengertian Tier dalam Data Center dan Tingkatannya untuk Keperluan Bisnis - Ilhamsadli.com

Mengenal Pengertian Tier dalam Data Center dan Tingkatannya untuk Keperluan Bisnis

Ilhamsadli.com,- Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga semakin banyak bisnis dengan website yang dikelola melalui hosting murah bergantung pada infrastruktur data center untuk mengelola dan menyimpan data mereka. Konsep tier dalam data center merujuk pada tingkatan dan ketersediaan infrastruktur tersebut.

Pengertian Tier dalam Data Center dan Tingkatannya untuk Keperluan Bisnis

Adanya tingkatan pada tier menentukan seberapa tangguh sebuah data center dalam menjaga ketersediaan sistemnya. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan kebutuhan infrastruktur data center mereka. Namun, sebelum masuk ke pembahasan seputar tingkatan tier dalam data center, mari pahami terlebih dulu apa itu tier dan fungsi-fungsinya.

Pengertian Tier dalam Data Center dan Fungsi-fungsinya

Tier dalam konteks data center mengacu pada sistem standar dan klasifikasi yang menggambarkan tingkat ketersediaan infrastruktur data center. Tingkat tier tersebut didasarkan pada kemampuan data center untuk memberikan layanan tanpa gangguan dan memiliki cadangan untuk mempertahankan operasionalnya. Semakin tinggi tingkat tier, semakin tinggi pula ketersediaan data center tersebut.

Awalnya, standar tier untuk data center diperkenalkan oleh Uptime Institute, sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan standar untuk data center. Standar ini telah diadopsi secara luas di industri data center dan digunakan sebagai panduan dalam perencanaan, pembangunan, dan pengoperasian data center yang dapat diandalkan.

Untuk memahami aspek kunci mengenai peran tier dalam pusat data lebih lanjut, ada beberapa fungsi tier yang perlu Anda ketahui:

1. Perencanaan Infrastruktur dan Investasi yang Tepat

Tier membantu suatu bisnis dalam merencanakan infrastruktur pusat data yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan memilih tingkat tier yang sesuai, organisasi dapat memastikan bahwa infrastruktur mereka memiliki tingkat redundansi yang membantu mengurangi resiko downtime.

Selain itu, tier juga berperan sebagai panduan dalam menentukan tingkat investasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan pusat data. Tingkat tier yang lebih tinggi umumnya membutuhkan investasi yang lebih besar. Dengan memahami prioritasnya, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang tepat tentang tingkat tier yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.

2. Mengukur Tingkat Kualitas Layanan

Selain untuk kebutuhan perencanaan infrastruktur dan investasi, tier membantu dalam menilai seberapa mumpuni layanan yang dapat disediakan oleh pusat data. Tingkat tier yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kehandalan yang lebih tinggi, yang mengurangi risiko downtime.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Dengan memiliki infrastruktur pusat data yang sesuai dengan tingkat tier yang tepat, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Tingkat kualitas layanan yang baik membantu membangun reputasi dan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa lebih nyaman menggunakan layanan dari pusat data dengan tingkat tier yang tinggi.

Tingkatan Tier dalam Data Center

Pada sebuah data center, terdapat beberapa tingkatan tier yang terdiri dari:

Basic Site Infrastructure (Tier 1)

Tier 1 merupakan tingkat dasar dari pusat data. Pada tier ini, pusat data hanya memiliki satu jalur untuk daya dan pendinginan. Artinya jika terjadi pemadaman listrik atau gangguan pada sistem pendinginan, kemungkinan besar pusat data akan mengalami downtime.

Redundant Site Infrastructure Capacity Components (Tier 2)

Tier 2 memiliki tingkat keandalan sedikit lebih tinggi daripada tier 1. Pada tingkat ini, pusat data memiliki beberapa jalur untuk daya dan pendinginan, tetapi hanya satu yang aktif. Ketika jalur utama mengalami pemadaman, sistem akan beralih ke jalur cadangan dan memberikan tingkat ketersediaan yang lebih baik daripada tier 1.

Concurrently Maintainable Site Infrastructure (Tier 3)

Tier 3 merupakan tingkat yang lebih tinggi dari tier 2. Pada tier ini, pusat data memiliki lebih dari satu jalur untuk daya dan pusat data tetap beroperasi dengan menggunakan jalur lainnya tanpa downtime. Tier ini sering digunakan oleh perusahaan yang sangat bergantung pada pusat data untuk operasional bisnis mereka.

Fault Tolerant Site Infrastructure (Tier 4)

Pada tier ini, pusat data memiliki redundansi yang sepenuhnya terintegrasi dan dapat mentolerir satu atau lebih kegagalan tanpa downtime. Pusat data tier 4 memiliki beberapa jalur yang aktif secara bersamaan dan sistem yang dirancang untuk menangani semua jenis kegagalan, baik itu listrik, pendinginan, atau perangkat keras. Tier ini biasa digunakan oleh perusahaan teknologi besar dan lembaga keuangan.

Kesimpulan

Tier merupakan sistem standar yang menggambarkan tingkat ketersediaan infrastruktur pusat data yang berfungsi dalam pengambilan keputusan investasi dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Para pemilik bisnis dapat memilih tingkat tier yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti yang tersedia pada layanan Reseller Domain Murah RNA.id, untuk memastikan ketersediaan kualitas yang optimal dan mengurangi risiko downtime.

Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Pengertian Tier dalam Data Center dan Tingkatannya untuk Keperluan Bisnis"

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink