√ Jangan Terbuai Manisnya Racun Valentine - Ilhamsadli.com

Jangan Terbuai Manisnya Racun Valentine

Yang manis memang selalu menggiurkan, kecuali manisnya janji yang hanya sekedar janji. Februari selalu dikenal dengan perayaan hati valentine. Bila sudah tiba waktunya, berbondong-bondong para kaula muda melakukan banyak hal untuk merayakan hari valentine. Bagaimana sebenarnya sejarah valentine? Sahabat bisa mencarinya di search engine seperti Google, Bing, Yahoo. Ada banyak sekali blog-blog yang membahas mengenai sejarahnya hari valentine, dan saya tidak akan membahas mengenai sejarahnya karena sudah mainstream.

Saya akan membahas valentine dari sudut pandang yang berbeda.

Nah sabahat, mungkin ketika valentine tiba, akan banyak kita temui postingan di media sosial yang menjadi viral yakni tentang hadiah. Hadiah di hari valentine biasanya berupa boneka, kado, coklat, hingga bunga. Tidak hanya itu, ada juga sebagian orang yang manfaatkan momen tersebut untuk penjualan barang dagangannya, dan alhasil memang laku terjual. 

Oke, kembali ke bahasan kita mengenai "jangan terbuai manisnya racun valentine". Kenapa harus racun dan manis pula? 
Memang tidak semua, tetapi ada sebagian orang yang menggunakan valentine sebagai alat untuk memikat dengan dalih kasih sayang. Para lelaki hidung belang mulai membungkus racunnya valentine dengan sesuatu yang manis. Sungguh, ucapan para lelaki hidung belang sangatlah manis hingga menusuk ke hati.

Semuanya itu ada maksud terselubung. Seperti saat sahabat akan berbelanja ke toko buku, tentu selalu ingin melihat isi buku yang terbungkus rapi bahkan memang kadang membaca sebagain besar buku tersebut. Tetapi ketika hendak membeli, buku yang sudah tak terbungkus dikembalikan dan mengambil buku yang masih utuh dengan bungkusnya. Kita tidak akan mengbil buku yang tidak terbungkus kalau masih ada stok yang terbungkus rapi. 

Begitulah seorang lelaki. Maka nasihat untuk sahabat-sahabat yang wanita, jangan kau korbankan mahkotamu hanya dengan janji palsu tanpa realisasi. Jangan terbuai manisnya rayuan, karena rayuan hanya maksud untuk menggoda bukan menikahi. Jangan sampai masa depan melayang hanya karena nafsu yang terbungkus kasih sayang. Sahabat adalah penentu masa depan bangsa, bukan babu yang dipandang sebelah mata.

Jangan mau sayangmu dibayar dengan sebatang coklat dan setangkai bunga, jangan mau. Kalau diberi ya ambil saja, kalau pemberian tersebut ada maksud terselubung maka segera palingkan wajah sahabat. Sahabat adalah mutiara di dasar lautan, yang hanya bisa di ambil oleh orang-orang hebat. Jangan mau menjadi bunga yang bisa dengan mudah untuk di hisap sari bunganya oleh serangga yang menghampiri.

Jangan takut untuk tidak mendapatkan pasangan di masa depan ketika sahabat membentengi diri. Bukankah jodoh itu cerminan diri? Maka tak perlu sibuk mencari, tetapi sibuklah untuk terus memperbaiki diri. 

Saya hanya bisa menasihati, selebihnya sahabat tentukan sendiri. Lebih memilih manisnya racun atau pahitnya obat (tidak ada pilihan ke-3 😛). Manisnya racun hanya dilidah tapi perlahan akan membuat kehancuran, pahitnya obat hanya dilidah tapi baik untuk jangka panjang. 


Sudahlah, jangan pacaran. Dosannya berat, gak akan kuat kita menahannya. Nikah aja yuk. Hahaha ini hanya iklan... 😂😂
Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

2 Komentar untuk "Jangan Terbuai Manisnya Racun Valentine"

  1. aku ga terbuai lagi ah, hihihi

    BalasHapus
  2. kalo kakak nawra, blum ngeh beginian, semoga bisa sholeha teruss, aamiin

    BalasHapus
Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink