√ Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda - Ilhamsadli.com

Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Ilhamsadli.com,- Beberapa hari yang lalu, Danone Indonesia mengadakan sebuah talkshow atau disebutnya sebagai Bicara Gizi dengan mengangkat tema mengenai Pencegahan Malnutrisi pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan. Bicara gizi kali ini menghadirkan dua orang dokter hebat diantaranya dr. Dyahris Koentartiwi, SpA(K) konsultasn kardiologi anak dan  dr. Anik Purwanti, SpA(K) konsultan nutrisi anak. Karena memang orang tua termasuk bunda yang paling dekat dengan anak haruslah pandai mendeteksi dini mengenai malnutrisi ini.
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan jumlah peserta sekitar 60 orang yang berasal dari para bunda, ayah, media hingga blogger. Bicara Gizi kali ini mengambil lokasi di Savana Hotel & Convention Malang pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 kemarin. Sebelum Bicara Gizi dengan para pakarnya, acara dibuka dahulu dengan sambutan dari mbak Indah Tri Novianita sebagai perwakilan dari pihak Danone kala itu. Secangkir kopi dan cemilan mendampingi para peserta dalam ruangan tersebut.

Apa Itu Malnutrisi?

Jadi, Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan, entah itu kekurangan atau kelebihan nutrisi di dalam tubuh seseorang. Kondisi ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Namun, kebanyakan kasus malnutrisi biasanya menyerang anak-anak. Malnutrisi sebenarnya bisa diartikan sebagai nutrisi anak kurang cukup atau bahkan kelebihan. Keduanya sama-sama menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu perkembangan si kecil. Malnutrisi terbagi menjadi 2 kelompok besar kondisi, yakni gizi kurang (undernutrition) dan gizi lebih (overnutrition).

Malnutrisi membuat tubuh anak sulit untuk melakukan hal normal, seperti bertumbuh dan melindungi tubuh dari penyakit. Malnutrisi juga dapat menghambat anak dalam melakukan aktivitas fisik maupun belajar. Sedangkan pusat kebahagiaan seorang bunda atau ayah adalah pada tumbuh dan kembangnya anak, bagaimana jadinya jika malnutrisi ini mengganggu pertumbuhan anak. 

Tanda-tanda dan gejala malnutrisi

Gizi kurang

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh ketidakcukupan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan harian anak.
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Gizi Lebih 

Kondisi ini dapat disebabkan oleh asupan nutrisi harian yang terlampau banyak, sehingga malah melebihi kebutuhan harian anak.
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Penyebab Malnutrisi

Secara garis besar, malnutrisi pada anak disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan zat gizi harian anak. Namun bukan hanya itu, kondisi ini juga diakibatkan oleh beragam hal.
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda



Pencegahan Malanutiris Pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Masalah  malnutrisi pada masa 1000 hari pertama kehidupan (dalam masa kandungan hingga anak berusia dua tahun) masih menjadi tantangan bagi anak-anak di Indonesia. Sedangkan kondisi khusus seperti Penyakit Jantung Bawaan yang bisa mempersulit pemenuhan nutrisi pada anak. Jika tidak ditangani dengan tepat, tentunya akan berujung pada kondisi kekurangan nutrisi bagi anak. Seperti ungkapan dari pak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia "Anak-anak harus tetap dipenuhi kebutuhan gizinya melalui makanan dalam keadaan kesehatan apapun, karena asupan nutrisi melalui makanan akan membantu tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak."
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah kelainan pada struktur jantung yang dialami sejak lahir. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan pada aliran darah dari dan ke jantung, baik yang tergolong ringan ataupun kompleks, sehingga berpotensi membahayakan nyawa. Tentunya resiko akan semakin besar ketika anak juga mengalami malnutrisi. 

Dalam kasus penanganan ini, ada dua orang bunda yang berbagi pengalaman dan perjuangannya bersama putra dan putri mereka. Diantaranya adalah adalah pengalaman dari bunda Aqeyla yang anaknya sekarang berusia 2,5 tahun dan mengidap malnutrisi ketika itu. Lalu kemudian sekarang sudah tumbuh menjadi anak yang sehat dan cantik karena berkat dukungan, dorongan dan masukan dari dua dokter yang akan hadir mengisi acara Bicara Gizi kali ini.

Kemudian ada juga Bunda Zaffran yang menceritakan mengenai bagaimana perjuangannya mulai dari sejak Zaffran masih dalam kandungan hingga saat ini sudah berusia 4 tahun. Dan yang paling menarik perhatian saya adalah bagaimana perjuangan seorang bunda Zaffran ini menjadi bukti dari kasih sayang seorang bunda. Kenapa demikian? 
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda
Bunda Aqeyla dan Bunda Zaffran
Menurut penuturan bunda Iis (ibunda baby Zaffran), perjuangan bunda dengan Zaffran masih belum selesai, bahkan semenjak baby Zaffran dalam kandungan dengan usia 7 bulan. Karena ketika masih dalam kandungan, sebenarnya baby Zaffran sudah dideteksi meninggal. Tetapi sang budan percaya bahwa mukjizat itu ada, hingga akhirnya baby Zaffran lahir dan nangis dengan beart 2.3 kg, meskipun sebelumnya sudah dilakukan  2 kali injeksi dan tidak tertolong dalam masa kandungan.

Ketika baby Zaffran terlahir, masih belum terdeteksi jika mengidap penyakit jantung bawaan. Setelah berusia sekitar 8 bulan barulah terdeteksi adanya kelainan, seperti tidak tengkurap dan seterusnya seperti bayi pada umumnya. Karena kelainan inilah kemudian bunda membawa Zaffran untuk diperiksa di beberapa rumah sakit swasta, namun jawaban dari 6 rumah sakit swasta membuat bunda sedikit down. Pernyataannya hanya "tinggal menunggu waktu". 
Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

Hingga akhirnya sang bunda bertemu dengan dr. Dyahris Koentartiwi, SpA(K) atau lebih akrab disapa dokter Risti, yang memberikan semangat dan motivasi bahwa umur bukan di tangan dokter tetapi ditangan Tuhan. Kalimat itulah yang membuat sang bunda terus bertahan dan berusaha yang terbaik untuk sang anak. 

Dua kisah perjuangan ini mengajarkan bahwa sebenarnya “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Karena dalam hal kesehatan, semuanya lebih baik untuk dilakukan tindak lanjut lebih awal sebelum terjadi hal yang tidak diharapkan. Fakta menyatakan bahwa anak yang tumbuh dan kembangnya baik adalah terlahir dari bunda yang tanggap dan cakap. 

"Di Indoneisia, angka kejadian PJB diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4.8 juta kelahiran hidup, yaitu sekitar 7 - 8 diantara 1000 kelahiran setiap tahunnya. Bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, resiko pasien tidak terselamatkan mencapai 50% pada bulan pertama kehidupan. Selain itu, salah satu peningkatan mordibitas dan mortalitas yang berkaitan dengan malnutrisi pada anak dengan PJB, diperlukan deteksi dini dan pemberian nutrisi yang intensif sesuai pengawasan dokter." [dr. Dyahris Koentartiwi, SpA(K)] 

Dalam upaya pencegahan melalui edukasi yang diselenggarakan Danone ini, diharapkan para bunda menjadi tanggap dan mengerti bagaimana mendeteksi sebab, gejala, dan penangan dini dengan tepat. Sehingga akan muncul generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berprestasi. Semoga, melalui kisah perjuangan dua bunda tersebut menjadi pelajaran berharga, sehingga makin banyak calon dan orang tua memiliki kesadaran tinggi dan pengetahuan mengenai problematika kesehatan anak.


For Your Information: 
Biacara Gizi adalah program edukasi yang diinisiasi oleh Danone untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran nutrisi untuk mendukung kesehatan masyarakat di masa-masa penting kehidupannya. Karena selain mengadakan talkshow edukasi, karyawan Danone juga berpartisipasi melakukan kegiatan volunteering untuk mendampingi dan menghibur anak-anak dengan PJB. Seperti tagline dari Nutricia Sarihusada yang selalu digaungkan "Nutrisi Untuk Bangsa".
Ilham Sadli Seorang Travel blogger sekaligus freelance Writer yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Jember sejak 2014, suka menulis puisi dan kadang terlalu nyaman dengan menulis kisah seseorang.

23 Komentar untuk "Bicara Gizi : Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda"

  1. Informasi yang bermanfaat mengenai malnutrisi. Anak-anak jangan sampai mengalami ini. Orang tua berperan penting untuk pemenuhan nutrisi dan gizi anak.

    BalasHapus
  2. Malnutrisi...
    Jadi mikir juga kikira anak2 saya pada malnutrisi gak ya..
    Harus dicermati nih..

    BalasHapus
  3. Anak dengan berat badan standar belum tentu masuk kategori mal nutrisi ya mas Ilham kalo dirunut dari tabel yang diatas.
    Anakku pernah dulu, BBnya ngepas sekali. Gak merah juga tapi nya. AQ dah mikir macem-macem aja kalo anakku masuk kategori gizi yang kurang. Tapi soon, naik cepat saat nyobain food combaining

    BalasHapus
  4. Jadi malnutrisi itu bukan hanya kekurangan gizi, tapi juga kelebihan ya. Nah nah..musti ati2 memang jd orang tua tuh ya. Harus proporsional.

    BalasHapus
  5. Sedih Pas baca baby Zaffran..
    Makasih infonya.. Jadi bisa penuh hati2 nanti Kalau hamil
    #eh #nikahdulu

    BalasHapus
  6. Mudah-mudahan anakku nanti gizinya cukup, nggak kelebihan yg bisa memicu obesitas atau kurang gizi sampe malnutrisi. Biar tumbuh kembangnya optimal!

    BalasHapus
  7. Anak saya makannya normal tp kok kayaknya gak seimbang yaa... Makanan masuk dg energi yang dikeluarkannya. Butuh ekstra asupan lagi nih sptnya

    BalasHapus
  8. Wah mas Ilham, Makasih loh infonya. Saya malah baru tau kalo malnutrition alias malnutrisi itu bukan hanya kekurangan tapi juga kelebihan.
    Dulu saya beranggapan orang malnutrisi itu yang kurang gizi saja.

    BalasHapus
  9. Mas tampilan blognya keren dan pemaparannya jelas. Khas Mas Ilham.
    Sungguh aku automewek baca cerita perjuangan 2 pengidap penyakit jantung bawaan tersebut. Semoga mereka dikuatkan dan dilapangkan jalan kesembuhan.
    Juga salut untuk Danone dengan segala program bagusnya untuk kesehatan.

    BalasHapus
  10. Saya baru tahu soal Malnutrisi ini, Mas Ilham. jadi memang segalanya harus seimbang ya, termasuk nutrisi. kekurangan nutrisi yang tidak bagus, kelebihan nutrisi juga tidak bagus. Dan keren ini acara yang sangat mengedukasi. Jadi soal nutrisi ini harus kita seimbangkan.

    BalasHapus
  11. Gejala malnutrisi adalah tubuh gemuk. Berarti klo tubuh kurus bukan gejala malnutrisi mas?

    BalasHapus
  12. Saya pikir bahwa malnutrisi khusus hanya untuk yang kekurangan gizi saja. Ternyata terlalu berlebihan juga tidak baik.
    Gizi harus seimbang. Saya juga tidak sebagai ibu punya masalah dengan gizi anak yang kurang karena pity eat sejak kecil
    Sepertinya saya harus lebih banyak belajar mengenal ilmu nutrisi untuk anak.
    Salut kepada dua orang ibu yang gigih berjuang agar anaknya beroleh hal terbaik dalam hidup.

    BalasHapus
  13. Danone bukan hanya perusahaan worldwide yang hanya peduli tentang produk, tetapi juga peduli tentang nutrisi buat masyarakat melalui berbagai event. Keren ya. Semoga acara kayak gini, juga bisa ada di Kota Palu

    BalasHapus
  14. saya setuju banget Pencegahan Malnutrisi Sebagai Bukti Kasih Sayang Bunda

    BalasHapus
  15. Malnutrisi ini bener - bener menakutkan dampaknya pada masa depan anak.Pada hal makanan bergizi itu tidak harus mahal , banyak bahan makanan alternatif dengan harga murah tapi nilai gizi setara daging . Daun kelor contohnya

    BalasHapus
  16. Saya nih, punya semua tanda malnutrisi di atas, karena tidak jaga pola makan. Apa saja dimakan. Hiks... Yang paling parah itu cepat lelah dan nyeri sendi. Sudah tahu tapi tetap saja dikerjakan. Tapi kalau untuk anak, insyaAllah cukup memadai.
    Katanya sih, karena ibu itu penyayang makanan, jadi sayang kalau ada makanan terbuang.

    BalasHapus
  17. Zaman sekarang masih ada aja dokter cem di film yang mengatakan "tinggal menunggu waktu" padahal usia di tangan Tuhan,

    Kemarin juga baru ketemu teman yang diidap penyakit parah yang menurut dokter hanya beberapa bulan, nyatanya ia masih sanggup cuci darah 2 kali sepekan dan sidha terjadi hampir 5 tahun ini...

    BalasHapus
  18. Luar biasa. Masih bujang sudah sadar gizi anak, ya. Apalagi kalau sudah jadi bapak. Tanda-tanda nih... ^_^

    BalasHapus
  19. Aku mulai deg degan, anakku makannya banyak. Cuma masih MPASi jd masih wajar. Takutnya ortu, anak kekurangan gizi atau kelebihan.

    BalasHapus
  20. Hmm.. aku jadi kepo sama si Malnutrisi. Ini hampir sama seperti stunting bukan sih?

    Btw Danone selalu bagus nih memberi edukasi untuk kesehatan publik sehingga banyak pihak yang tercerahkan*

    BalasHapus
  21. Ada yang typo ngomong-ngomong.
    Dan soal malnutrisi, ternyata rambut rontok dan mudah marah itu juga termasuk salah satu gejala. Dan banyak juga, ya, penyebabnya kesehatan mental juga. Harus perbaiki pola makan, nih, supaya bisa menghindari malnutrisi.

    BalasHapus
  22. Saya baru tau sih mbak. Penting banget buat saya nih infonya, agar setelah dikaruniai anak, bisa saya terapkan agar tdk terjadi malnutrisi ataupun hal2 yg kurang baik pada anak. Ternyata nutrisi berlebih pun gak bagus ya

    BalasHapus
Silahkan tinggalkan komentar, jangan lupa follow twitter @blogsadli, Instagram @ilhamsadli atau subscribe email anda untuk mendapatkan update terbaru. Terimakasih sudah berkunjung

Rajabacklink